Pameran Keliling Museum Daerah NTT Di Belu Di Tutup

J

Gl🌏baltwo indo🇮🇩media/ijin share/Belu/31/8/2025

 Belu, 31 Agustus 2025

Kegiatan pameran temporer keliling UPTD Museum Daerah Dinas P&K NTT yang diselenggarakan pada Rabu 27- Sabtu 30 Agustus 2025 bertempat di Aula Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu di jalan Basuki Rahmat Atambua Belu NTT ditutup pada Sabtu 30 Agustus 2025.

Ketua Panitia Aplinuksi M. A. ASAMANI, S.Sos., M.SI. yang adalah Kepala Museum Daerah NTT dalam acara penutupan mengawali Laporan panitia dengan menyampaikan salam nasional dan disambut para hadirin. Aplinuksi dalam laporan menyampaikan bahwa kita patut memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karena perkenananNya sehingga pada kesempatan yang indah dan bermartabat ini kita boleh berkumpul di sini untuk mengikuti acara Penutupan pameran museum keliling tahun 2025.

Menurut Aplinuksi; Pelaksanaan Pameran Museum keliling selama 4 hari disini sejak 27/8-30/8 berlangsung dengan baik. Disini dipamerkan 218 koleksi milik UPTD Museum Daerah NTT yaitu 60 % koleksi berciri budaya Belu dan 40 % beragam budaya NTT. Dan dibagi dalam 8 zona yakni: * Tenunan * Patung/Arca *Anyaman * Arsitektur * Senjata * Fosil dan alat bantu * gading dan Moko *Peralatan kesenian. Selain itu juga dilaksanakan pentas seni budaya pada malam hari dengan melibatkan 25 sanggar budaya serta adanya partisipasi UMKM. Ketua Panitia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan pameran Museum keliling kali ini tercatat bahwa jumlah pengunjung yang langsung datang ke lokasi pameran berjumlah 4.455 orang sedang melalui daring sebanyak  2.270 dengan demikian jumlah keseluruhan menjadi 6.725 orang yang datang dari berbagai kalangan yakni: Pelajar SD, SMP,.SMA/SMK, Para guru dan Kepala Sekolah, Mahasiswa, Dosen, pegawai kantor dan juga masyarakat umum.

Sejak awal berdiri, Museum NTT banyak mengumpulkan benda-benda budaya yang ada pada masa lampau yang digunakan oleh leluhur kita dari berbagai daerah dan yang menjadi peninggalan kekayaan bangsa, kekayaan dan khasanah . Dengan bekal pengetahuan yang dimiliki para pengelola koleksi museum telah berusaha menyelamatkan warisan budaya bangsa agar para penerus bangsa di masa sekarang dan masa yang datang dapat melihat dan menyaksikan wawasan nenek moyang kita

Pameran museum merupakan cara museum berkomunikasi dengan masyarakat. Koleksi koleksi yang telah dikumpulkan dari masyarakat dirawat dan dikaji pada gilirannya mendapat kesempatan untuk dipamerkan kepada masyarakat. Pameran museum bersifat edukatif dan rekreatif dengan mengangkat topik bersifat tematis  sesuai dengan potensi koleksi yang dimiliki. Pameran yang bersifat  temporer dan diselenggarakan dalam batas waktu tertentu dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. 
Pameran Museum Keliling mengangkat tema: 'Menapaki Jejak Leluhur Di Tanah Perbatasan untuk melestarikan budaya Belu' telah berlangsung dengan baik.

Ketua Panitia juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan mensukseskan Pameran ini. Kami sadar masih ada yang kurang dan akan terus membenahi agar pelaksanaan dimasa mendatang jauh lebih baik lagi.

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan kab.Belu Januaria Nona Alo,S.IP, pada penutupan Pameran Museum Keliling membacakan sambutan tertulis Bupati Belu.

Bupati Belu mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak terutama kepala UPTD Museum Daerah NTT beserta segenap Tim yang telah berperan dalam penyelenggaraan acara yang bermartabat disini. "Saya sangat gembira pelaksanaan pameran ini yang kedua di Belu dan diselenggarakan di Atambua,sekali lagi terima kasih banyak, pameran ini sebagai bagian dan fungsi peran Museum melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan membina masyarakat kita yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan; Pameran keliling Museum temporer ini secara langsung dan tidak langsung mendukung thema besar dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi NTT yaitu Sekolah berkualitas menuju NTT Cerdas, NTT Berbudaya" Menurut Bupati Belu bahwa thema besar diatas menekankan pendidikan budaya sebagai salah satu hal mendasar dan penting yang harus diperhatikan oleh semua pihak guna pengembangan kepribadian generasi masa depan kita yang bermartabat.

Bupati Belu berharap hasil yang telah dicapai berdasarkan indikator yang ada dapat mendorong Museum menjadi bahagian dari ekosistim kebudayaan dengan standar pengelolaan dan pemanfaatan koleksi Museum yang lebih relevan dengan kebutuhan masa kini serta mempertegas fungsi Museum sebagai media publik pusat dan sumber informasi pengetahuan dan inspirasi yang menyenangkan.

Menurut Bupati Belu, keterlibatan sanggar budaya yang tampil disini adalah seni budaya masyarakat Belu yang mencerminkan kesemarakan kehidupan dan yang memberi makna dan wujud menyatunya berbagai latarbelakang suku dan budaya yang memberi warna kebangsaan, persatuan dan kesatuan kita. Hal ini mendukung Visi Kabupaten Belu yaitu: "Belu yang berkualitas,Mandiri, Harmonis, Demokratis dan Berbudaya" sehingga dapat mendukung terselenggaranya pemerintahan yang berkualitas dan berbudaya; Bupati Belu juga berterima kasih kepada Gubernur NTT yang telah membuka Pameran ini; Pameran ini juga berdampak ekonomi melalui kehadiran UMKM, geliat ekonomi tumbuh di sini. Bupati Belu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Pariwisata dan Kebudayaan kab.Belu Januaria Nona Alo,S.IP, juga memohon maaf jika didalam pelaksanaan pameran di sini terdapat hal hal tidak berkenan. Kadis Januaria Nona, mengakhiri membacakan sambutan tertulis bupati Belu dengan Pantun:

'Nona Atambua membeli baju, Baju gaya berkain lentur, Meski peradaban terus maju, Seni dan budaya tak boleh luntur',#AyoBangunNTT*Vhe5eryputlynd.doc.agst.25


Iklan

Iklan