Pelatihan Fokal Point Pemerintah Dibuka Oleh Kadis DP3AP2KB prov. NTT


   Gl🌏baltwo indo🇮🇩media/ijin share/kpg/22/10/2025


Kupang, 22 Oktober 2025

Pelatihan Fokal Point Pemerintah Dibuka Oleh Kadis DP3AP2KB prov. NTT.

Kepala Dinas P3AP2KB Provinsi NTT Ruth Diana Laiskodat S.Si, Apt.,MM pada Selasa 21 Oktober 2025 membuka kegiatan Pelatihan Fokal Point Pemerintah kerjasama dengan World Food Programme, P.Seah yang berlangsung di hotel Kristal Kupang. Pelatihan fokal point yang dilakukan ini diikuti oleh 41 peserta perutusan dari berbagai instansi antara lain: Dari OPD berjumlah 22 orang, 2 rumah sakit yaitu RSUD Prof.Dr. W.Z.Yohanes Kupang dan SRJ Naemata, 9 perutusan dari lingkup badan dan 7 perutusan dari lingkup Biro pada aras provinsi NTT.
Kegiatan Pelatihan fokal point untuk perlindungan dari eksploitasi, penyalahgunaan dan pelecehan seksual (SEAH) di provinsi NTT ini menurunkan nara sumber Ruth Diana Laiskodat, S.Si.,Apt.,MM juga Jefri Aryanda, S.KM.,M.KM.,CAH S.E (Kepala seksi Pengaduan UPTD PPA Prov.NTT ) dengan materi: Pemahaman Pendekatan Berpusat Pada Korban/Pengintas. Selama 2 hari para peserta bersama-sama belajar, berdiskusi dan berbagi wawasan terkait upaya pencegahan eksploitasi kekerasan dan pelecehan seksual (SEAH) lingkup provinsi NTT baik dalam lingkungan kerja maupun konteks pelayanan publik; Isu PSEAH bukan hanya isu kelembagaan tetapi merupakan tanggung jawab moral, sosial dan profesional sebagai aparatur negara. Melalui pelatihan fokal point ini para peserta memahami secara teori juga implementasi prinsip prinsip PSEAH secara nyata di insritusi masing-masing sebab keberadaan fokal point bukan sekedar formalitas melainkan wujud komitment pemerintah untuk menciptakan ruang aman, bersih dan berintegritas terutama bagi kelompok-kelompok yang rentan. Diharapkan kedepan dapat dibangun sistim pencegahan yang kuat dan berkelanjutan guna memastikan bahwa kebijakan, mekanisme pelaporan serta budaya kerja yang bebas dari kekerasan dan pelecehan bisa diterapkan secara konsisten.


Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas P3AP2KB Provinsi NTT, Merry Theresia Sius, SE.,MM, kepada media ini menyampaikan
Bahwa kegiatan pelatihan fokal point adalah sebuah upaya penguatan kapasitas bagi peserta terkait peran dan tanggung jawab setiap komponen secara bersama dalam upaya meminimalisir dan mencegah terjadinya eksploitasi, penyalahgunaan dan pelecehan seksual (SEAH) di lingkungan kantor. Kegiatan ini dilakukan 2 hari dan disadari bahwa waktu 2 hari ini belum cukup dan untuk kelanjutannya perlu peningkatan kapasitas peserta akan beberapa materi lagi sehingga pada tataran implementasi tidak mengalami kendala berarti di setiap tingkatan dan bidang.
Selanjutnya Merry Theresia Sius mengatakan Kegiatan ini berkolaborasi dengan WFP dengan dinas DP3A P2KB Prov. NTT dengan tujuan yang jelas dan strategis menyiapkan ASN yang kemudian diberi tugas diperangkat daerah masing-masing untuk menjadi penghubung jika ditemui adanya kasus-kasus pelanggaran seksual di lingkungan kantor oleh karenanya pelatihan ini begitu penting bagi cikal bakal fokal point yang ditunjuk untuk menjadi tanggung jawabnya. Menurutnya ini baru langkah awal para peserta selanjutnya akan mendapat legalisasi SK penunjukan dari perangkat daerah masing-masing dalam melaksanakan tugas ini. Pelatihan 2 hari ini memang belum cukup diharapkan kedepan akan menjadi perhatian dari segi waktu mesti ditambah jugavmuatannya. Harapannya dari tindak lanjut disini agar kiranya teman- teman yang ikut pelatihan ini mendapatkan legalitas dalam melaksanakan tugas-tugas kedepan dan pada akhirnya pelanggaran-pelanggaran di lingkungan kantor dapat diminimalisir bahkan tidak terjadi lagi.

Narasumber Jefri H. Aryanda kepada media ini disela kegiatan menyampaikan bahwa poin penting pada kegiatan pelatihan ini adalah: Agar disetiap perangkat daerah tersedia fokal point artinya orang - orang yang ditugaskan untuk dapat menerima aduan tentang kekerasan seksual yang terjadi ditempat kerja masing-masing sehingga dapat melakukan pelayanan di perangkat daerah masing-masing.
Menurut Jefri kegiatan kali ini telah diikuti oleh semua perangkat daerah . Selanjutnya akan diikuti dengan pemberian SK bagi perangkat daerah guna tugas-tugas selanjutnya kedepan.
Menurut Jefri, kegiatan 2 hari ini dirasa belum cukup sebab setiap peserta vokal point ini harus dilatihan bagaimana berbicara dengan para korban, bagaimana aspek psykologi korban dan ada rambu-rambu yang harus diketahui oleh setiap fokal point dalam melakukan pelayanan. Tahap selanjutnya nanti akan ada penguatan kapasitas dan itu dapat dilakukan dengan dukungan dari lembaga donor. Dengan adanya fokal point maka diharapkan kelerasan yang terjadi di wilayah perkantoran dapat diminimalisir atau dicegah dan andaikata terjadi juga dapat ditindaklanjuti.
Menurutnya selama 2 hari pelatihan fokal point ini peserta sangat antusias, penuh semangat dan untuk Tim akan diberi sertifikat khusus.


Salah satu peserta pelatihan fokal point yakni Elisabeth mahasiswa Semester 5 - Politeknik Negeri Kupang yang sementara magang di biro AP setda NTT merasa senang ikut kegiatan ini yang mana dia  mendapatkan materi tentang pemuda, remaja menambah wawasan dan sebagai orang muda ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas diri dalam menjaga integritas diri agar menjadi pribadi yang baik dan berguna. Harapannya kedepan bisa menghindari dari apa yang disebu pelecehan seksual dan ikutannya.Menurutnya pelatihan 2 hari ini belum cukup mesti ditambah waktunya dan muatan materi lain dalam rangka pengembangan diri dan karakter sebagai ASN.*Vhe5eryputlynd.doc.Oktb25.

Iklan

Iklan